Senin, 03 Desember 2012

dasar-dasar proses pembelajaran matematika


HAND OUT I
Disusun oleh :
samsul ma’rif (092143527)


SOAL DAN JAWABAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

1. Tunjukan bahwa matematika penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam segala bidang pekerjaan?

Jawab :
matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bidang pekerjaan, seseorang yang tidak mempunyai kemapuan menghitung sangatlah sulit dalam menjalani hidupnya di masyarakat karena akan mudah dibodohi oleh orang dilingkungannya. Seseorang akan merasa nyaman apabila mempunyai kemampuan di segala bidang dan dalam bidang tersebut orang harus mempunyai ketelitian, keterampilan untuk menyelesaikan bidang tersebut. Orang yang tidak mempelajari matematika tidak mempunyai ketelitian yang maksimal sehinnga hasilnya tidak optimal, terutama dalam segi hitung menghitung.
2. Apa yang dimaksud siswa berkemampuan gerfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan bekerja sama?

Jawab :
Yang dimaksud dengan siswa berkemampuan gerfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan bekerjasama.Matematika sebagai mata pelajaran yang membekali siswanya untuk memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta mampu bekerja sama masih banyak kurang diminati oleh siswa. Tidak jarang dari siswa yang mengeluhkan bahwa matematika dianggapnya sebagi pelajaran yang membosankan.
Meskipun dalam proses belajar mengajar sudah tercakup adanya komponen-komponen seperti model, strategi, pendekatan, metode, dan tehnik yang dikembangkan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar serta untuk mencapai tujuan utama pembelajaran yaitu adanya keberhasilan siswa dalam belajar dalam rangka pendidikan baik dalam suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya. Adanya kecenderungan untuk melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada guru masih lebih dominan dilakukan daripada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Hal ini disebabkan adanya perasaan ribet atau terlalu banyak hal yang harus dipersiapkan ataupun kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran yang tepat untuk digunakan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal yang harus diingat oleh guru adalah tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi . Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

3. Dimanakah letak keindahan matematika?

Jawab :
Keindahan dalam matematika sangatlah banyak, terutama bagi semua orang yang sangat senang dengan matematika. Matematika mempunyai keindahan yang menarik, karena dalam setiap dalam kehidupan pastilah metematika dibutuhkan setiap waktu. Oleh karena itu matematika sangat lah indah dirasakan oleh setiap manusia untuk menjalani hidupna. orang tanpa matematika tidak dapat hidup. Dari matematika orang bisa melihat keindahan matematika sehari-hari. Karena setiap orang hidup mempunyai waktu yang tidak mungkin kita ketahui dan hanya Allah yang tau dalam menentukan hidup seseorang. Keindahan matematika semuanya berasal dari Allah SWT, namun orang yang merasakannya. Pihak orang yang satu dengan lainnya berbeda, begitu pula keindahan matematika, berbeda antara orang yang satu dengan lainnya. Terkait dengan orang yang merasakan matematika.
4. Apakah belajar berfikir secara logis dan analitis dalam matematika membuat individu lebih logis dan analitis dalam berhubungan dengan individu yang lain, dapat menyelesaikan masalah pekerjaan, atau debat politik?

Jawab :
Matematika akan membuat seseorang berfikir lebih logis dan analitis dengan belajar, dengan apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang kita rasakan. Disitu kita dapat bersosialisasi dengan orang lain yang kita lihat dan bisa mengerti persaan orang lain. Dengan orang lain kita dapat bertnya pendapat tentang mengatasi masalah yang kita rasakan kita dapat mencari solusi tarbaik untuk kita semua. Matematika mengajarkan kepada setiap orang untuk berfikir logis dan analitis ketika orang menghadapi suatu kesulitan. Dari matematikalah orang sering berfikir logis dan analitis, sehingga selalu terbiasa dengan hal yang sulit untuk selalu diselesaikan dengan logis dan analitis, baik dalam pekerjaan yang sulit, debat politik yang sangat runyam maupun hal lainnya yang membutuhkan cara berfikir logis dan analitis. Agar hasil yang orang dapat bisa diterima dan dicerna orang lain dengan muadah. Karena berdasarkan pemikiran yang logis dan analitis.


















HAND OUT II
HAND OUT II
Disusun oleh :
samsul ma’rif

1. Apakah atau siapakah yang di maksud raw input? Sebutkan peranannya.
Jawab:
raw input adalah kualitas siswa yang akan mengikuti proses pendidikan. Kualitas tersebut dapat berupa potensi kecerdasan, bakat, minat belajar, kepribadian siswa, dan sebagainya. Apabila kualitas masukan itu rendah atau tidak mendukung terwujudnya prestasi belajar yang tinggi, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi lulusan yang bermutu tinggi, meskipun aspek-aspek lainnya mendukung, seperti proses pembelajaran yang baik serta alat pendidikan yang bagus. Kualitas potensi ini terutama yang bersifat tetap seperti tingkat intelegensinya rendah, hasil belajarnya cenderung berbeda dengan anak yang tingkat kecerdasannya tinggi, sebab hal itu akan mempengaruhi daya tangkapnya, daya analisanya, kemampuan berhitungnya, dan lain sebagainya selama mengikuti pelajaran. Pendidikan hanyalah mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain tidak mungkin membuat anak yang kecerdasannya rendah menjadi anak yang kecerdasannya tinggi, sehingga prestasi belajarnya juga tinggi seperti anak yang memang pintar.
2. Apakah atau siapakah yang dimaksud sebagai environmental input? Sebutkan perannya.
Jawab:
Komponen lingkungan pendidikan (enviromental input) dapat berupa sosial budaya masyarakat, aspirasi pendidikan orang tua siswa, kondisi fisik sekolah, kafetaria sekolah, dan sejenisnya. Secara langsung maupun tidak langsung aspek ini akan mempengaruhi proses pembelajaran dan masalah pada masalah mutu lulusan. Misalnya jam belajar efektif banyak yang hilang karena anak mengikuti acara budaya setempat, menyambut pejabat yang datang, atau guru mengisi rapor. Aspirasi pendidikan orang tua yang rendah juga tidak dapat mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang baik. Misalnya untuk membayar uang SPP atau foto copy buku susahnya bukan main, tetapi untuk membeli kebutuhan lainnya begitu mudah (beli sepeda motor, perabot rumah tangga, dsb). Hal ini menandakan perhatian orang tua terhadap kemajuan belajar anak rendah. Anak tidak dapat konsentrasi belajar dengan baik karena menahan kencing, sebab kalau mau ke WC air tidak ada; anak perutnya lapar tetapi kafetaria sekolah tidak ada atau tidak menarik untuk berbelanja. Contoh lain yaitu pada jam belajar anak duduk-duduk, merokok di warung, sedangkan yang punya warung/kedai tidak mau peduli tentang hal itu, tetapi yang diutamakan adalah yang penting dagangannya laku. Kondisi lingkungan yang demikian jelas tidak kondusif untuk mewujudkan proses pembelajaran yang baik.

3. Apakah atau siapakah yang dimaksud sebagai instrumental dan managerial input? Sebutkan perannya.
Jawab:
Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang disebut masukan mentah atau raw inputinstrumental input atau faktor-faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan adalah : 1). kurikulum atau bahan pelajaran; 2). guru yang memberikan pengajaran; 3). sarana dan fasilitas; 4). managemen yang berlaku di sekolah yang bersangkut. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting dan saling menentukan dalam pencapaian hasil/output yang dikehendaki, karena instrumental output inilah yang menentukan bagaimana proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar (Purwanto, 2004:107). adalah siswa. Siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis (kondisi fisiknya, panca indera) maupun psikologis (minat, tingkat kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif). Yang termasuk
Dalam penelitian ini yang dijadikan penekanan ialah pada perancangan instrumental input (sengaja dirancang dan dimanipulasikan) ialah kurikulum berbasis kompetensi dengan pengembangan media pembelajaran berupa modul multimedia interaktif. Di dalam modul multimedia interaktif mengandung unsur visual yaitu dapat dilihat pada layar monitor berupa gambar-gambar dan tulisan yang menyampaikan isi materi, sedangkan audio berupa musik sebagai latar belakang penyampaian materi
4. Mengapa proses pembelajaran dikatakan sebagai transformasi belajar?
Jawab:
Proses pembelajaran dikatakan sebagai transformasi belajar berkaitaan dengan sarana dan prasarana yang di miliki oleh sekolah. Jika sarana dan prasarana yang di miliki oleh sekolah sangat baik, maka proses pembelajaran di sekolah tersebut akan lebih mudah dan baik dalam penyampaian proses pembelajaran.Ketika seorang siswa yang sedang melakukan proses pembelajaran mempunyai sarana dan prasarana yang sangat mendukung dengan materi pembelajaran, maka siswa dapat menangkap hasil yang lebih baik daripada tanpa sarana dan prasarana. Oleh karena itu hasil yang diperoleh dari transformasi belajar akan lebih maksimal jika sarana dan prasarana belajar lebih memadai.
5. Sampai dimanakah sebenarnya wilayah proses pembelajaran dari diagram di atas
Jawab:
Proses suatu sistem dimulai dari input (masukan) kemudian diproses dengan berbagai ativitas dengan menggunakan teknik dan prosedur, dan selanjutnya menghasilkan output (keluaran), yang akan dipakai oleh masyarakat lingkungannya. Dalam konteks sistem pendidikan, input diantaranya diwakili oleh siswa, guru, kepala sekolah, fasilitas, media, dan sarana prasarana. Proses diwakili pengajaran, pelatihan, pembimbingan, evaluasi dan pengelolaan. Sementara output meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berkaitan dengan komponen-komponen yang membentuk sistem pendidikan, lebih rinci Nana Syaodih S., dkk (2006:7), mengemukakan bahwa komponen input diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu (1) raw input, yaitu siswa yang meliputi intelek, fisik-kesehatan, sosial-afektif dan peer group. (2) Instrumental input, meliputi kebijakan pendidikan, program pendidikan (kurikulum), personil (Kepala sekolah, guru, staf TU), sarana, fasilitas, media, dan biaya, dan (3) Environmental input, meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat, dan lembaga sosial, unit kerja. Komponen proses menurut Nana Syaodih S., dkk (2006), meliputi pengajaran, pelatihan, pembimbingan, evaluasi, ekstrakulikuler, dan pengelolaan. Selanjutnya output meliputi pengetahuan, kepribadian dan performansi.Berdasarkan pendapat Syafaruddin dan Nana Syaodih di atas, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem pendidikan yang dapat menentukan keberhasilan pembelajaran dan mutu pendidikan. Oleh karena itu untuk memperoleh mutu pendidikan yang baik, diperlukan proses pembelajaran yang berkualitas pula.
Dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai penjabaran lebih lanjut dari Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, yang di dalamnya memuat tentang standar proses. Dalam Bab I Ketentuan Umum SNP, yang dimaksud dengan standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Bab IV Pasal 19 Ayat 1 SNP lebih jelas menerangkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemampuan sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik.

0 komentar:

Posting Komentar